TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KEGIATAN
KELOMPOK
DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING KELOMPOK
Berbagai
ahli telah mengenali tahap-tahap perkembangan itu. Mereka memakai istilah yang
kadang kadang berbeda namun pada dasarnya mempunyai isi yang sama. Pada umumnya
ada empat tahap perkembangan, yaitu tahap pemebentukan, tahap peralihan, tahap
pelaksanaan, dan tahap pengakhiran. Tahap-tahap ini merupakan suatu kesatuan
dalam selluruh kegiatan kelompok.
A.
TAHAP I;
PEMBENTUKAN
1.
Pengenalan dan
Pengungkapan Tujuan
Dalam
tahap pembentukan ini peranan pemimpin kelompok hendaknya memunculkan dirinya
sehingga tertangkap oleh para anggota sebagai orang yang benar-benar bisa dan
bersedia membantu para anggota kelompok mencapai tujuan mereka. Di sini
pemimpin kelompok perlu;
a.
Menjelaskan
tujuan ummum dan cara-cara yang hendaknya dilalui dalam mencapai tujuan.
b.
Mengemukakan
tentang diri sendiri yang kira-kira perlu untuk terselenggaranya kegiatan
kelompok secara baik.
c.
Menampilkan tingkah
laku dan komunikasi yang mengandung unsur-unsur penghormatan kepada orang lain,
ketulusan hati, kehangatan dan empati.
2.
Terbangunnya Kebersamaan.
Jika
pada awalnya sebagian besar anggota kelompok tidak berkehendak untuk mengambil
peranan dan tanggung jawab dalam keterlibatan kelompok, maka tugas pemimpin
kelompok ialah membalikkan keadaan itu, yaitu merangsang dan menggairahkan
seluruh anggota kelompok untuk mampu ikut serta secara bertanggung jawab dalam
kegiatan kelompok.
3.
Kegiatan
Pemimpin Kelompok
Pemimpin
kelompok perlu memusatkan usahanya pada;
a.
Penjelasan
tentang tujuan kegiatan
b.
Penumbuhan rasa
saling mengenal antar anggota
c.
Penumbuhan
sikap saling mempercayai dan saling menerima
d.
Dimulainya
pembahasan tentang tingkah laku dan suasana perasaan dalam kelompok
4.
Beberapa teknik
a.
Teknik
“Pertanyaan dan Jawaban”
b.
Teknik
“Perasaan dan Tanggapan”
c.
Teknik
“Permainan Kelompok”
B. TAHAP II; PERALIHAN
1.
Suasana
Kegiatan
Sebelum melangkah lebih lanjut ke
tahap kegiatan kelompok yang sebenarnya, pemimpin kelompok menjelaskan apa yang
akan dilakukan oleh anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut dalam
kegiatan kelompok, yaitu kegiatan inti dari keseluruhan kegiatan.
2.
Suasana
Ketidakimbangan
Pemimpin
kelompok seyogyanya tidak menjadi kehilangan keseimbangan. Pendekatan langsung
dan cara-cara main perintah saja, perlu dihindari. Tugas pemimpin kelompok
dalam hal ini ialah membantu para anggota untuk menghadapi halangan, keenganan,
sikap mempertahankan diri, dan ketidaksabaran yang timbul itu. Apabila memang terjadi,
unsur-unsur ketidakserasian itu dikaji, dikenali, dan dihadapi oleh seluruh
anggota kelompok pemimpin membantu usaha tersebut sehingga diperoleh suasana
kebersamaan dan semangat bagi dicapainya tujuan kelompok.
3.
Jembatan Antara
Tahap I dan Tahap III
Ada kalanya pula jembatan itu ditempuh dengan susah payah, artinya
para anggota kelompok enggan memasuki tahap kegiatan kelompok sebenarnya. Dalam
keadaan ini pemimpin kelompok, dengan gaya yang khas, membawa para anggota
meniti jembatan itu dengan selamat.
4.
Pola
Keseluruhan
C. TAHAP III; KEGIATAN
1.
Tahap III
sebagai Kelanjutan dari Tahap I dan Tahap III
Dalam
tahap ketiga ini saling hubungan antaranggota kelompok tumbuh dengan
baik.Saling tukar pengalaman dalam bidang suasana perasaan yang terjadi, pengutaraan,
penyajian dan pembukaan diri berlangsung dengan bebas.
2.
Dinamika
Kegiatan Kelompok
Dalam
tahap ketiga, kegiatan “kelompok bebas” atau “kelompok tugas” ditampilkan
secara nyata. Pemimpin kelompok telah menjelaskan pada awal tahap kedua tentang
jenis kegiatan kelompok apa yang akan dijalani oleh kelompok pada tahap ketiga.
3. Kegiatan “Kelompok Bebas”
a.
Pengemukan
Permasalahan
b.
Pemilihan
Masalah/ Topik
c.
Pembahasan
Masalah/Topik
4.
Kegiatan
“Kelompok Tugas”
a.
Mengemukakan
Permasalahan
b.
Tanya Jawab
tentang Permasalahan yang Diajukan
c.
Pembahasan
5.
Pola
Keseluruhan
D.
TAHAP IV
PENGAKHIRAN
1.
Frekuensi
Pertemuan
Berkenaan dengan pengakhiran kegiatan kelompok, pokok perhatian
utama bukanlah pada beberapa kali kelompok itu hharus bertemu, tetapi pada
hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu ketika mengehentika pertemuan.
Kegiatan kelompok sebelumnya dan hasil-hasil yang dicapai seyogyanya mendorong
kelompok itu harus melakukan kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara
penuh.
2.
Pembahasan
Keberhasilan Kelompok
Secara umum dapatlah dikatakan bahwa pemimpin kelompok dituntut
agar menjadikan kelompoknya itu lebih menarik dan terasa lebih bermanfaat bagi
anggota kelompok. Pada akhir kegiatan hendaknya para anggota kelompok merasa
telah memetik suatu hasil yang cukup berharga dari kegiatan kelompok yang
diikutinya itu.
3.
Pola
Keseluruhan
DAFTAR
PUSTAKA
-
Prayitno. 1995.
Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar