KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK
Menurut Johnson dan Johnson (1978) pemimpin ialah seorang anggota
kelompok yang menunjukkan lebih dapat mempengaruhi anggota kelompok lainnya
daripada dipengaruhi mereka. Kepemimpinan pada dasarnya merupakan pelaksanaan
peranan tertentu dalam suatu kelompok yang terorganisasi, peranan ini terutama
diartikan sebagai kekuatan atau kemampuan untuk mempengaruhi orang lain(Napier
dan Gershenfeld,1989).
A.
TIPE
TIPE KEPEMIMPINAN
Kurt Lewin (dalam Hansen,Warner, dan Smith, 1976) mengemukakan tiga
macam tipe kepemimpinan yaitu: otoriter, demokratis, bebas atau laissez-faire.
Tipe-tipe kepemimpinan ini dikenal dengan tipe-tipe kepemimpinan klasik.
Kepemimpinan Otoriter; Menggangap
bahwa para anggota kelompoknya tanpa bantuannya tidak mampu melakukan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan kelompok atau untuk mengadakan
perubahan perubahan. Pemimpin mengarahkan proses kelompok dan perilaku anggota
kelompok, membantu integrasi kelompok dengan memberikan penjelasan-penjelesan,
dan berpendapat ia satu satunya orang dalam kelompok yang dapat memahami
masalah yang dibicarakan, serta hanya dapat memahami masalah yang sedang
dibicarakan, serta hanya melalui balikannya para anggota kelompok dapat
mengembangkan dan memahami tingkah lakunya.
Kepemimpinan Demokratis; Pemimpin
yang demokratis menolak tanggung jawab tunggal untuk mengarahkan kelompok, atau
untuk mengarahkan kelompok, atau untuk mengambil keputusan akhir. Ia memberi
kepercayaan para anggotanya, dan menciptakan situasi yang menunjang sehingga
anggota dapat mencapai pengertian terhadap dirinya sendiri dan dapat
menggembangkan potensinya. Pemimpin yang demokratis menggunak beberapa teknik
utama seperti klarifikasi, sintesis, balikan, penilaian proses selama selama
kegiatan berlangsung, dengan tujuan untuk mengikutsertakan para anggota
sedemikian rupa sehingga setiap anggota memeberikan sumbangan terhadap
kesejahteraan anggota lainnya dalam kelompok.
Kepemimpinan Laissez-Faire; Dalam hal ini pemimpin sama saja dengan anggota kelompok yang
lainnya.Tidak ada pelaksanaan atau prosedur tertentu semuanya,terserah pada
anggota kelompok yang lain. Dengan kata lain pemimpin sama sekali tidak ikut
mengambil bagian bagian dalam pembuatan keputusan- keputusan kelompok.Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Mahler (1969) cara seperti itu tidak membawa
hasil karena anggota kelompok tidak belajar apa-apa dari tipe kepemimpinan itu.
B.
PERANAN
PEMIMPIN KELOMPOK
Stanford, menemukan empat macam fungsi pokok kepemimpinan:
1.
Memberi
dorongan emosional (emotional stimulation).
2.
Mempeduliksn
(caring).
3.
Memberikan
pengertian (meaning attribution).
4.
Fungsi
eksekutif (executive function).
Johnson dan
Johnson secara umum mengatagorikan peranan pemimpin kelompok dalam dua fungsi
yaitu; peranan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas kelompok (task
function), dan peranan yang berkaitan dengan pemeliaharaan (maintenance
function).
Task Function adalah peranan pemimpin kelompok untuk membantu
kelompok memilih dan merumuskan tujuan tujuan bersama kelompok, dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan tujuan itu.
Maintenance Function adalah peranan pemimpin kelompok untuk
memelihara suasana kelompok dengan memelihara hubungan-hubungan pribadi para
anggota kelompok.
C.
KUALIFIKASI
PEMIMPIN KELOMPOK YANG EFEKTIF
1.
Ciri-ciri
Kepribadian Pemimpin Kelompok yang Efektif
a.
Keberanian
b.
Dapat
dijadikan contoh
c.
Kehadiran
d.
Menghargai
dan mempedulikan
e.
Percaya
terhadap kegunaan proses kelompok
f.
Keterbukaan
g.
Tidak
mempertahankan diri dalam mengahadapi serangan
h.
Kekuatan
pribadi
i.
Stamina
j.
Kemauan
untuk mencari pengalaman-pengalaman baru
k.
Kesadaran
diri
l.
Rasa
humor
m.
Kemampuan
menemukan sesuatu yang baru
2.
Ketrampilan-
ketrampilan Pemimpin Kelompok
a.
Kemampuan
mendengarkan secara aktif
b.
Kemampuan
untuk merefleksi
c.
Kemampuan
mengklarifikasi
d.
Kemampuan
merangkum
e.
Kemampuan
untuk menjadi fasilitator
f.
Kemampuan
untuk ikut merasakan apa yang dirasakan anggota
g.
Kemampuan
menafsirkan
h.
Kemampuan
bertanya
i.
Kemampuan
menarik hubungan
j.
Kemampuan
untuk mengkonfrontasikan sesuatu
k.
Kemampuan
memberi dukungan
l.
Kemampuan
untuk menghalangi
m.
Kemampuan
untuk mendiagnosis
n.
Kemampuan
menguji kenyataan
o.
Kemampuan
untuk menilai
p.
Kemampuan
untuk mengakhiri kelompok
D.
MASALAH
PEMBANTU PIMPINAN KELOMPOK (CO-LEADERSHIP)
Dasar utama pemilihan co-leader adalah adanya saling
menghargai, dapat bekerjasama dengan baik, serta dapat menyediakan waktu yang
cukup untuk mendiskusikan hal-hal yang perlu sebelum proses kelompok dan
mengevaluasi kegiatan setelah kelompok berakhir.
1.
Keuntungan-keuntungan
penggunaan model co-leadership
a.
Dengan
adanya pembantu pemimpin kelelahan dan kekusutan pemimpin kelompok dapat
dikurangi dengan cara mendiskusikannya dengan pembantu pemimpin.
b.
Apabila
pembantu pemimpin kelompok merupakan team yang baik ia dapat membantu pemimpin
kelompok untuk melakukan pekerjaan yang
biasa di pikul sang pemimpin sendiri
c.
Apabila
pemimpin kelompok berhalangan hadir karena suatu alasan, kelompok akan tetap
bisa berjalan di bawah pimpinan pembantu kelompok.
d.
Apabila
pemimpin terpengaruh ia pada hasil pertemuan ia dapat mengungkapkan
peraasaannya kepada pembantu pemimpin kelompok.
2.
Kelemahan-kelemahan
model co-leadership
a.
Apabila
antara pemimpin dan pembantu pemimpin jarang bertemu maka pencapaian tujuan
akan sulit untuk di capai.
b.
Apabila
antara pemimpin dan pembantu pemimpin terjadi persaiangan akan memberikan kesan
negative terhadap kelompok.
c.
Apabila
antara pemimpin dan pembantu pemimpin tidak saling perca akan menghambat proses
kelompok.
d.
Apabila
salah seorang pemimpin kelompok sepakat dengan anggota kelompok menyerang
pemimpin lainnya maka proses kelompok akan rusak.
DAFTAR PUSTAKA
-
Romlah,
Tatiek. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang. Universitas
negeri Malang